Pengenalan

Perkenalkan kami dari mahasiswa Wearnes Education Center Malang.
Dari jurusan KABAPEXIM (Komputer Apikasi Bisnis Administrasi Perkantoran Ekspor & Impor) 12
Yang terdiri dari beberapa anak :
1.Widia Nurul Ayu Ningrum
2.Septi Setiani
3.Arina Nur Saida
4.Hengky Carles Saputro
5.Fredy Sanjaya

okee. kali ini kelompok kami akan menjelaskan tentang APA ITU SEMUT JEPANG ?



Beberapa waktu lalu saya sempat mendengar cerita dari teman bahwa semut jepang sangat berkhasiat untuk menurunkan kolesterol dan gula darah (penderita diabetes) Sehingga sayapun penasaran bagaimana bentuk semut jepang tersebut? Hingga pada saatnya saya melihat langsung bagaimana bentuk dan ukuran /ciri semut jepang tersebut yaitu sebagai berikut :

Ciri-ciri semut jepang yang saya lihat berikut:
Yang telah dewasa berwarna hitam gelap
Berkaki 6, dengan ruas terdiri dari ruas kepala (head), leher (thorak)dan badan (abdomen). Ruas abdomen lebih besar.
Bentuknya hampir mirip kutu beras tetapi kutu beras yng tidak ada moncongnya.
Berbadan keras
Ukurannya kecil sekitar 1-2 cm
Pada sayapnya terdapat garis-galis lurus.
Bersayap tetapi tidak dapat terbang
Hidup berkelompok
Suka reproduksi
Bukan hewan kanibal
Suka hidup pada ragi
Dari pengamatan yang saya lakukan pada hewan tersebut yang digaung-gaungkan sebagai semut jepang, ada terbesit keraguan atas sebutan semut jepang tersebut, karena dari ciri-ciri yang saya lihat sangat jauh berbeda dengan ciri-ciri semut pada umumnya atau golongan Hymenoptera. Terutama dari bentuk kepala dan badannya sangat berbeda sekali. sehingga saya penasaran untuk mencari nama ilmiah hewan tersebut. ya dengan mengandalkan google mesin pencari online, saya memulai dengan kata kunci semut jepang. Gambar yang muncul di web tersebut sama yang terlihat pada pengamatan saya, akan tetapi saya tidak menemukan nama ilmiah dari species tersebut, yang muncul adalah nama ilmiah dan gambar semut sesungguhnya tidak seperti yang saya lihat pada kenyataannya.

Berikut ini saya sampaikan ciri ciri umum dari semut :
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut).
Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole).
Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Dari rasa penasaran terhadap nama ilmiah dan sebutan semut jepang tersebut, saya memulai dengan mencari berdasarkan ciri-ciri hewan tersebut sehingga dapatlah kata kunci KUTU BERAS, dari hasil surfing di dunia maya sampailah saya di nama hewan serangga bernama Tenebrio Molitor. Gambar nyata yang saya dapatkan sangat mirip sekali dengan bentuk serta ciri-ciri dari semut jepang tersebut. Setelah saya baca artikelnya ternyata Tenebrio Molitor dimanfaatkan larvanya yang sering disebut Ulat Hongkong lebih dikenal dengan sebutan MealWorm atau Yellow MealWorm.

Istilah SEMUT JEPANG sudah banyak digunakan oleh masyarakat tetapi secara ilmiah dan ciri ciri sebenarnya tidak mencirikan sebagai semut. Lebih cocok disebutkan kutu beras atau Tenebrio Molitor .

Taxonomy / Klasifikasi dari serangga Tenebrio Molitor adalah sebagai berikut:

Kingdom           : Animalia (Animals)
Phylum              : Arthropoda (Arthropods)
Class                  : Insecta (Insects)
Order                 : Coleoptera (Beetles)
Suborder            : Polyphaga (Water, Rove, Scarab, Longhorn, Leaf and Snout Beetles)
Superfamily       : Tenebrionoidea (Fungus, Bark, Darkling and Blister Beetles)
Family               : Tenebrionidae (Darkling Beetles)
Subfamily          : Tenebrioninae
Tribe                  : Tenebrionini
Genus                : Tenebrio (Mealworm beetles)
Species              : Tenebrio molitor (yellow mealworm)

Hewan Tenebrio Molitor memiliki beberapa siklus fase kehidupan (metamorfosa). Mulai dari telur, lalu menetas menjadi larva (disebut ulat hongkong), setelah mencapai ukuran maksimal, larva akan berubah menjadi pupa atau kepompong, fase kepompong berkisar selama satu minggu hingga menjadi serangga dewasa Tenebrio Molitor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar